Penguasa Kegelapan: Part 2 - Bangkitnya Dua Kegelapan
Hari-hari berlalu dengan tenang di dungeon tempat mereka tinggal, hingga suatu malam, mereka mendengar desas-desus baru dari para pedagang yang sering berlalu-lalang di hutan terdekat. Sesuatu yang jauh lebih besar sedang terjadi di Arcadia. Kegelapan yang jauh lebih dalam dari apa yang pernah mereka hadapi kini bangkit, dan kekuatan itu mengancam seluruh dunia. Desas-desus berbicara tentang Raja Kegelapan, makhluk kuno yang telah lama tersegel di pegunungan terpencil, kini mulai bangkit dan mengumpulkan pasukan dari bayang-bayang.
Caelum dan Selene saling berpandangan ketika mendengar berita itu. Mereka tahu bahwa ancaman ini bukan sesuatu yang bisa diabaikan.
“Kegelapan yang kau miliki dan yang aku miliki mungkin tidak seberapa dibandingkan dengan kekuatan Raja Kegelapan,” ucap Selene. “Jika dia benar-benar bangkit, dunia akan jatuh ke dalam kekacauan.”
Caelum mengangguk. “Jika dia menguasai sihir kegelapan seperti yang diceritakan, hanya kita yang bisa menghentikannya.”
Dengan tekad yang bulat, mereka berdua berangkat menuju pegunungan terpencil tempat Raja Kegelapan tersegel. Dalam perjalanan mereka, Caelum dan Selene semakin dekat, saling berbagi cerita tentang masa lalu mereka yang kelam. Mereka saling melengkapi, dua jiwa yang tersesat namun menemukan kekuatan dalam kegelapan yang sama.
Di Bawah Bayangan Kuno
Perjalanan menuju pegunungan itu penuh dengan bahaya. Makin dekat mereka ke tempat segel Raja Kegelapan, makin besar kekuatan bayang-bayang yang mencoba menghalangi mereka. Caelum dan Selene harus menghadapi berbagai makhluk bayangan yang telah lama menjadi pengikut setia Raja Kegelapan. Meskipun Caelum sekarang sudah sangat mahir mengendalikan bayangan, setiap langkah menjadi semakin sulit. Kekuatan Raja Kegelapan terasa makin nyata, menekan, dan membuat bayangan mereka sendiri sulit dikendalikan.
Salah satu malam, di sebuah gua tempat mereka beristirahat, Selene mulai merasakan sesuatu yang aneh. Matanya yang merah bersinar lebih terang, tubuhnya terasa lebih kuat dari sebelumnya. “Caelum, aku merasa ada sesuatu yang salah. Aku bisa merasakan kekuatan Raja Kegelapan di dalam darahku.”
Caelum terdiam, menyadari bahwa ini mungkin bukan kebetulan. “Kau adalah vampir, Selene. Mungkin darahmu memiliki hubungan dengan kekuatan kuno yang sedang bangkit.”
“Bukan hanya itu,” lanjut Selene, suaranya serak. “Aku merasa tertarik... seolah-olah aku dipanggil olehnya.”
Caelum menatap Selene dengan mata yang dipenuhi kekhawatiran. Jika Raja Kegelapan bisa mempengaruhi Selene, apa yang akan terjadi jika mereka terlalu dekat dengannya? Namun, Selene menolak untuk mundur. Dia bertekad untuk menghadapi ketakutannya, bahkan jika itu berarti melawan kekuatan yang mungkin terkunci di dalam dirinya.
Pertemuan Takdir
Setelah perjalanan panjang yang penuh pertempuran, mereka akhirnya tiba di pegunungan yang dimaksud. Di puncak gunung itu, terdapat sebuah kuil kuno yang telah lama ditinggalkan, dengan pintu besar yang terbuat dari batu hitam. Segel Raja Kegelapan ada di sana, namun sesuatu yang mengerikan telah terjadi. Segel itu retak, dan kegelapan yang tebal mengalir keluar seperti kabut pekat.
Di tengah kabut, seorang pria berdiri. Sosoknya tinggi, mengenakan jubah hitam pekat yang tampak menyatu dengan bayangan di sekelilingnya. Matanya bersinar merah seperti darah, penuh kekuatan dan kebencian. Dialah Raja Kegelapan yang telah bangkit.
“Jadi, kalian datang untuk menghentikanku?” tanya Raja Kegelapan dengan suara yang berat dan dalam. “Kalian hanya dua anak yang bermain-main dengan kegelapan. Kalian tidak tahu apa yang kalian hadapi.”
Caelum menggertakkan giginya, merasa kemarahan mendidih di dalam dirinya. “Kami tahu apa yang kau rencanakan, dan kami tidak akan membiarkanmu menghancurkan dunia ini.”
Selene berdiri di sisi Caelum, namun wajahnya berubah pucat. Raja Kegelapan menatapnya dengan penuh minat. “Ah, darah vampir... Aku bisa merasakannya. Kau adalah keturunanku, Selene. Kegelapan mengalir dalam darahmu seperti air di sungai. Kau tidak bisa melawanku, karena kita adalah satu.”
Selene menggenggam tangannya erat-erat, melawan dorongan kuat dalam dirinya yang menariknya lebih dekat pada Raja Kegelapan. “Aku bukan budakmu,” bisiknya, meski suaranya sedikit gemetar. “Aku mungkin berasal dari kegelapan, tapi aku tidak akan tunduk padamu.”
Raja Kegelapan tersenyum dingin. “Kita lihat saja.”
Pertempuran yang Mengubah Takdir
Pertempuran itu dimulai dengan ledakan kekuatan kegelapan. Raja Kegelapan memanggil bayangan yang jauh lebih kuat dari apa yang pernah Caelum dan Selene hadapi sebelumnya. Setiap bayangan yang Caelum kendalikan tampak goyah di hadapan kekuatan kuno itu. Namun, dia tak menyerah. Dia menggunakan semua yang telah dia pelajari, menggandakan kekuatan bayangan dan menciptakan ilusi-ilusi untuk mengelabui musuhnya.
Selene, sementara itu, berjuang melawan dirinya sendiri. Setiap kali dia menyerang, kekuatan Raja Kegelapan berusaha menariknya lebih dalam ke dalam kegelapan. Tapi dia terus bertahan, menggunakan darah vampirnya untuk melawan balik pengaruh itu.
Pertempuran berlangsung dengan sengit, dan pada satu titik, Caelum terpojok. Bayangan Raja Kegelapan menghancurkan semua pertahanannya. Namun, saat itulah Selene mengambil langkah terakhir. Dengan kekuatan terakhirnya, dia menyerang langsung Raja Kegelapan, menggunakan bayangan dalam dirinya untuk menyeretnya kembali ke dalam segel yang retak.
“Aku akan menyegelnya kembali!” teriak Selene, suaranya terdengar penuh keputusasaan. “Caelum, bantu aku!”
Caelum, meski terluka dan lelah, menggunakan sisa kekuatannya untuk memperkuat segel kuno itu. Dengan satu ledakan cahaya bayangan, Raja Kegelapan tertarik kembali ke dalam segel, dan kegelapan di sekitarnya mulai memudar.
Akhir yang Baru
Namun, ketika Raja Kegelapan akhirnya tersegel kembali, Selene jatuh pingsan. Darah vampirnya telah terikat dengan segel, dan Caelum tahu bahwa dia tidak akan bisa bertahan lama tanpa bantuan.
Dengan hati yang berat, Caelum membawa Selene kembali ke dungeon tempat mereka tinggal. Di sana, dia merawatnya dengan penuh perhatian, berharap bahwa suatu hari Selene akan pulih sepenuhnya. Meski Raja Kegelapan telah dikalahkan, Caelum tahu bahwa ancaman belum benar-benar hilang. Bayangan selalu ada, dan tugasnya sebagai Penguasa Kegelapan baru saja dimulai.
Namun kini, dia tidak lagi sendiri. Di sampingnya ada Selene, yang menjadi bukan hanya sekutu, tapi juga sahabat yang selalu ada di sisinya, terikat oleh takdir kegelapan yang sama.
0 Comments:
Posting Komentar